Nama :
Ahmad Ratib Asraf Triputra Senin, 28 Okotober 2024
NPM :
2416021102
Program Studi : Ilmu Pemerintahan
Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Ekonomi
REVIEW FILM A TAXI DRIVER (2017)
SERTA KAITAN STABILITAS
POLITIK DAN EKONOMI
1. SINOPSIS FILM A TAXI DRIVER (2017)
A Taxi Driver berkisah tentang seorang ayah tunggal yang
bekerja sebagai seorang supir taksi di Seoul bernama Kim Man Seob yang harus menafkahi
putrinya yang berusia 11 Tahun bernama Song Kang Ho. Sejak istrinya meninggal,
Man Soeb hanya hidup sederhana bersama anaknya.
Suatu
hari, saat sedang makan di restoran, Man Soeb mendapatkan tawaran untuk
mengantarkan turis asing yang bersedia membayar 100.000 Won untuk diantar ke
sebuah kota bernama Gwangju. Pria
itu adalah seorang reporter asal Jerman bernama Peter Ia datang ke Korea untuk
meliput peristiwa yang terjadi di Gwangju.
Setelah bersepakat, mereka akhirnya pergi ke
Gwangju dengan taksi Man Seob. Kemudian, mereka berhasil memasuki wilayah
Gwangju dengan berpura-pura sebagai seorang pengusaha yang ingin mengambil
dokumen penting yang tertinggal.
Setibanya di Gwangju, Peter menemukan rombongan mahasiswa
yang akan melaksanakan aksi protes untuk menuntut demokrasi dan pemberhentian
darurat militer pascakudeta militer yang dilakukan oleh Jendral Chun Do Hwan
pada 18 Mei 1980. Aksi demontrasi tersebut berubah menjadi pembantaian yang
dilakukan pihak militer. Peter yang seorang reporter bersikeras meliput aksi
tersebut.
Sayangnya, identitas mereka diketahui pihak militer dan
membuat Peter menjadi buronan pemerintah. Pihak Junta Militer tidak ingin apa
yang sudah terjadi di Gwangju tersebar ke negaar lain sehingga mereka mengejar
Peter. Mereka tak menyangka jika datang ke Gwangju bisa membahayakan nyawanya.
Film ini diambil dari kisah nyata. Pada tahun 1980, pernah
terjadi kerusuhan besar di Gwangju yang diperkirakan memakan korban hingga dua
ribu jiwa. Peristiwa tersebut kemudian dikenal sebagai “GERAKAN DEMOKRASI GWANGJU”.
2. KAITAN FILM A TAXI DRIVER (2017) STABILITAS POLITIK
Dalam
film A Taxi Driver (2017) digambarkan
bahwa kondisi politik di Korea Selatan pada Tahun 1980 sedang mengalami
goncangan pascaterjadinya Kudeta Militer yang dilakukan oleh Jendral Chun Do Hwan pada 18 Mei 1980 yang membuat kondisi politik di Korea Selatan
menjadi tidak stabil. Pacakudeta, pihak Junta Militer Korea Selatan Pimpinan
Jendral Chun menerapkan darurat militer yang diharapkan dapat menstabilkan
stituasi. Pada keyataannya, pemberlakuaan darurat militer menimbulkan
ketidakpuasan di kalangan masyarakat Korea Selatan khususnya mahasiswa.
Pada tanggal 21 Mei 1980, di kota Gwangju yang berjarak 305
KM dari Seoul, mahasiswa dan masyarakat yang tidak puas dengan diberlakukannya
darurat militer melakukan aksi unjuk rasa menuntut pencabutan darurat militer
dan pengembalian demokrasi. Aksi yang awalnya damai tersebut berubah menjadi pembantaian
dan kerusuhan besar akibat aksi represif junta militer.
Dari situ dapat dilihat bahwa pemerintah Junta Militer Korea
Selatan berusaha menjaga stabilitas politik walaupun dengan cara menekan aksi
unjuk rasa dengan cara represif. Pemerintah Junta Militer Korea Selatan juga membungkam
media lokal maupun mancanegara agar aksi yang terjadi di Gwangju tidak menyebar
yang dikhawatirkan akan menimbulkan kerusuhan yang lebih besar lagi di seluruh
Korea Selatan.
3. KAITAN FILM A TAXI DRIVER (2017) STABILITAS EKONOMI
Film
A Taxi Driver (2017) menggambarkan situasi
sebuah Negara khususnya Korea Selatan yang sedang terjadi gejolak politik dan
ketidakstabilan politik mengakibatkan kudeta yang dilakukan Junta Militer yang
menimbulakn gelombang unjuk rasa dan unjuk rasa yang berujung kerusuhan dan
penjarahan yang bahkan menimbulkan jorban jiwa. Pada film digambarkan situasi
kota yang mati, dimana banyak toko tutup, perusahaan tutup dan uang tidak
beredar akibat kerusuhan. Hal tersebut menyebabkan perekonomian lumpuh yang merugikan
baik untuk warga negara maupun pemerintah.
4. HUBUNGAN ANTARA STABILITAS POLITIK
DAN EKONOMI
Telah
dijelaskan di atas bahwa stabilitas politik sangat mempengaruhi ekonomi. Apabila
kondisi politik di suatu negara stabil, maka kondisi perekonomiaanya akan
mengikuti. Begitupun sebaliknya.
Kematangan berpolitik suatu negara selalu berhubungan erat dengan kemajuan ekonominya.
Kemajuan ekonomi menopang terwujudnya situasi dan kondisi politik yang stabil, sebaliknya kondisi politik yang stabil
akan menunjang terwujudnya kehidupan berekonomi yang maju dan mensejahterakan.
Oleh karena itu, jika situasi politik
kondusif, maka perekonomian dan bisnis secara umum akan berjalan dengan lancar. Dari segi pasar
saham, situasi politik yang kondusif akan membuat harga saham naik. Sebaliknya, jika situasi politik tidak
menentu, maka akan menimbulkan unsur ketidakpastian dalam bisnis. Perubahan suhu politik akibat dari suatu tindakan maupun kebijakan politik di suatu negara dapat
menimbulkan dampak besar pada perekonomian negara tersebut.
5. KESIMPULAN
Politik dan Ekonomi merupakan hal yang tidak
bisa dipisahkan, satu sama lain saling mempengaruhi. Perubahan politik akan
berpengaruh terhadap kehidupan ekonomi. Sebaliknya kehidupan ekonomi
berpengaruh terhadap kehidupan politik. Ekonomi stabil dan akan menjamin keberlansungan
pemerintahan yang kuat.
“DI BALIK PEMERINTAHAN YANG KUAT, ADA
KEHIDUPAN YANG LAYAK”
0 Comments